logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊJakob Oetama dalam Cermin...
Iklan

Jakob Oetama dalam Cermin Kepemimpinan Jawa

Sebagai pribadi yang bertumbuh dalam masyarakat Jawa, terutama di Magelang dan Yogyakarta, bukan hal yang aneh jika budaya Jawa memengaruhi Jakob Oetama.

Oleh
Tri Agung Kristanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WTlsnXc0YlnRmsyl3j9LEFyomkw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F5376f4ac-24a4-4b9f-96f5-0969005731ed_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Warga melakukan aksi teatrikal setelah mengikuti doa bersama memperingati 40 hari wafatnya salah satu pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, di Omah Petroek, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (18/10/2020).

Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (Trilogi Kepemimpinan dalam budaya Jawa, yang berarti di depan menjadi teladan, di tengah membangun prakarsa, di belakang memberikan dukungan).

Hari Minggu, 18 Oktober 2020, merupakan peringatan 40 hari kepergian pendiri dan Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama. Dalam tradisi Jawa, ada kepercayaan bahwa 40 hari adalah masa terakhir saat jiwa masih di dunia dan akhirnya kembali kepada Sang Khalik.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan