PSIKOLOGI
Istirahat
Menyadari berbagai dampak dari keterpaparan berlebihan pada media sosial, ada yang secara radikal menggunakan istilah ”social media detox” dan mengampanyekannya.

Cara beristirahat kita sebelum dan setelah kehadiran media sosial sepertinya berbeda. Sebelum hadirnya internet dan media sosial, kita beristirahat dengan mengambil cuti dari kantor, mungkin berkunjung ke rumah saudara atau sahabat yang sudah lama tidak dikunjungi, atau berkumpul bersama di suatu tempat untuk bersenang-senang. Apabila uang mencukupi, kita berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Kita menjauh dari hiruk pikuk dunia kerja. Jika perlu, kita sengaja mematikan atau tidak menjawab panggilan telepon.
Setelah hadirnya internet dan media sosial, sebenarnya sangat sulit untuk sungguh-sungguh mengistirahatkan badan dan pikiran. Sebenarnya kurang tepat menuduh anak-anak muda sebagai kehilangan perhatian pada lingkungan akibat terlalu sibuk dengan gawainya. Apabila kita amati, orangtua dari para remaja pun, nyaris kita semua, mungkin juga kehilangan perhatian pada lingkungan sekitar karena sangat sibuk dengan telepon genggam masing-masing.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Istirahat".
Baca Epaper Kompas