logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMenjembatani Sektor Keuangan...
Iklan

Menjembatani Sektor Keuangan dan Sektor Riil

Dengan ketidakpastian dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19 ini, pemulihan ekonomi mungkin akan berjalan lebih lambat. Apalagi kemungkinan resesi cukup besar sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk pemulihan.

Oleh
Umar Juoro
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0fmCSckRy4e-1sgnepOkr8qxk6s=/1024x553/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Ffde32e9c-585e-4a87-bcdb-6fbdb9a7df65_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Foto udara lanskap kota Jakarta pada pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Sabtu (11/4/2020). Terdapat delapan sektor yang tetap berkegiatan selama PSBB, selain pemerintahan. Sektor itu meliputi layanan dan industri kesehatan, pangan, energi, komunikasi, logistik distribusi barang yang mencakup kegiatan kurir ojek daring, kebutuhan sehari-hari, seperti ritel, toko kelontong, dan warung, serta industri strategis.

Di masa pandemi ini, sektor keuangan, yakni perbankan, pasar modal, pasar uang, dan pasar obligasi, umumnya masih mengalami perkembangan, baik di negara maju maupun negara berkembang.

Perusahaan di sektor keuangan masih menunjukkan kinerja cukup baik sekalipun relatif mengalami perlambatan dibandingkan sebelum pandemi. Tetapi sektor riil umumnya mengalami pukulan berat karena terhentinya kegiatan produksi di masa lockdown dan penurunan permintaan yang besar. Akibatnya, pengangguran meningkat tajam di semua negara. Seakan terjadi pemisahan antara kedua sektor ini, yang juga menyebabkan ketimpangan pendapatan yang semakin besar.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan