Musim Tentara Bayaran di Libya
Tentara bayaran sudah lama terlibat berbagai konflik di Timur Tengah, termasuk para "mercenaries" yang digunakan oleh berbagai negara dalam konflik di Libya.
Nasib, kalau boleh dikatakan demikian, Libya bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga. Setelah disapu Revolusi Musim Semi yang menjadi dadakan jatuhnya pemerintahan (serta tewasnya) Moammar Khadafy, negeri itu kini tersungkur masuk jurang perang saudara. Dan, perang saudara ini telah memikat banyak negara untuk terlibat.
Dua kelompok yang berseteru berebut kekuasaan dan kekayaan alam (minyak dan gas), yakni Pemerintah Kesepakatan Nasional (Government of National Accord/GNA) hasil dari campur tangan NATO dan diakui PBB berpusat di Tripoli di bawah pimpinan PM Fayez al-Sarraj dan DPR yang didukung oleh Tentara Nasional Libya (Libyan National Army/LNA) pimpinan Jenderal Khalifa Haftar di Tobruk, Libya Timur yang didukung kelompok loyalis Khadafy. Kedua lembaga yang memerintah itu sama-sama mendirikan bank sentral dan mengonsolidasikan kekuatan untuk mengontrol ladang minyak.