Kebijakan Ekonomi
Peluang Meminimalkan Resesi
Geliat indikator-indikator awal mungkin tidak dapat mencegah pertumbuhan negatif pada triwulan II-2020, tetapi diharapkan cukup untuk membangun momentum pemulihan di triwulan III dan IV guna meminimalkan resesi.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F74cf2ab1-9a2a-4c30-904f-1b387777541e_jpg.jpg)
Pemandangan deretan gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (5/2/2020). Beberapa lembaga internasional merevisi ramalan pertumbuhan perekonomian dunia untuk 2020, termasuk Indonesia.
Seperti halnya orkestra, beberapa lembaga internasional, seperti OECD, Bank Dunia, dan IMF, beramai-ramai merevisi ramalan pertumbuhan perekonomian dunia untuk 2020, termasuk Indonesia, ke bawah. Hal ini berbeda dengan nada optimisme ketika banyak negara memilih kebijakan lockdown yang ketat, bahwa perekonomian akan cepat bangkit kembali dalam hitungan satu triwulan.
Dibandingkan dengan lembaga-lembaga internasional yang lain, Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) termasuk yang paling pesimistis, dengan memprediksikan perekonomian global akan mengalami pertumbuhan negatif 7,6 persen.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Peluang Meminimalkan Resesi".
Baca Epaper Kompas