logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บDefragmentasi Elite di Masa...
Iklan

Defragmentasi Elite di Masa Pandemi

Ada dua agenda institusional mendesak dioptimalkan untuk jamin kesatuan langkah seluruh sumber daya negara. Pertama, pelipatgandaan kinerja pencegahan oleh KPK. Kedua, partisipasi masyarakat untuk melakukan kontrol.

Oleh
Halili
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0XgDDJa7iGdxFNMU3pbQBvVHdSU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fcb1b222a-6fd4-4954-a6d8-a428998beffa_jpg.jpg
KOMPAS/INSAN ALFAJRI

Sejumlah elite politik menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili Tingkat Nasional Matakin, Minggu (2/2/2020), di Jakarta.

Fragmentasi elite merupakan salah satu masalah serius tata politik dan pemerintahan kita. Di tengah pandemi Covid-19, saat seluruh energi potensial serta sumber daya kolektif dimobilisasi untuk pencegahan dan penanganan dampak wabah, fragmentasi ini menjadi satu simtom negatif yang mengemuka.

Fenomena fragmentasi elite ini sebenarnya sudah โ€diingatkanโ€ banyak studi, salah satunya Fragile State Index (FSI) yang dirilis Fund for Peace. Indeks ini menunjukkan, salah satu indikator yang berkontribusi besar bagi data tingginya kerentanan (fragility) di Indonesia adalah elite yang terfaksionalisasi (factionalised elites).

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan