logo Kompas.id
OpiniKompas Moral
Iklan

Kolom Politik

Kompas Moral

"Seorang politisi berpikir tentang pemilihan ketika seorang negarawan berpikir tentang generasi masa depan"

Oleh
Budiman Tanuredjo
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/iikWF2aCmevwM3wzUY9UCsfkjuA=/1024x1089/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190117iam-BDM-sketsa_1547721036-e1587791301253.jpg
KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Budiman Tanuredjo,

Judul itu saya petik dari respons spontan aktivis muda Nahdlatul Ulama,  Syafiq Ali, tentang sosok Ketua   Umum Pimpinan Pusat  Muhammadiyah periode 1998-2005  Ahmad Syafii Maarif.    ”Buya adalah kompas moral bagi bangsa ini,” ujarnya. Buya ialah panggilan  ulama-intelektual kelahiran Sijunjung, Sumatera Barat, 31 Mei 1935, tersebut.

Jaringan Intelektual Berkemajuan  menggelar perayaan 85 tahun Buya secara virtual. Seri peringatan dimulai pada Sabtu, 30 Mei 2020. Acara milad bertajuk ”Mencari Negarawan” dengan tuan rumah David Krisna Alka.  Diawali dengan pembukaan  oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Bagi Haedar, salah satu ciri negarawan adalah kejujuran serta satunya kata dan perbuatan. Negarawan punya komitmen melayani masyarakat tanpa ada kepentingan pribadi yang menyelinap.

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...