logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPenyebab Kenaikan Harga Gula
Iklan

Penyebab Kenaikan Harga Gula

Menimbang kelangkaan terjadi di supermarket, dan bukan di pasar tradisional, seharusnya solusinya lebih mudah: gerojok supermaket dengan gula hingga jenuh. Harga di pasar tradisional akan mengikuti.

Oleh
Khudori
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/owMuUeTx4E4dn2e2rTowauf_GvA=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F34867a91-a694-4a9e-9109-23911eec781a_jpg.jpg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Pedagang sedang membungkus gula di Pasar Alai, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (24/4/2020). Harga gula di pasar Kota Padang bertahan pada harga Rp 19.000 per kilogram meskipun Bulog Sumbar sudah mendapatkan pasokan 200 ton gula untuk operasi pasar.

Seiring pandemi Covid-19, sejumlah komoditas pangan, antara lain bawang putih, bawang bombai, dan gula pasir tidak mudah ditemukan di supermarket.

Di pasar tradisional tersedia, tetapi harganya naik. Harga gula naik 21,86 persen, dari Rp 13.950 pada 2 Januari 2020 ke Rp 17.000/kg pada 21 Maret 2020. Jauh meninggalkan harga acuan Permendag No 7/2020 yang Rp 12.500/kg.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan