logo Kompas.id
OpiniBelajar ”Merdeka Belajar”
Iklan

Belajar ”Merdeka Belajar”

Dalam gagasan Nadiem, indikator itu bukan terbatas sebagai penanda ketercapaian, tetapi juga untuk memastikan apakah proses dan tujuan pemelajaran secara jelas bermanfaat.

Oleh
Mohammad Abduhzen
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PmWpy5-OYzq1iIB86mECBCZb6sU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F4c85be0f-d820-4694-a67f-b1e4f4b7ebd2_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Siswa mempersiapkan karya penelitian ilmiah mereka untuk dipamerkan dan dipresentasikan pada acara pembukaan pameran pengalaman belajar dengan tema "Merdeka Belajar" oleh siswa kelas XII SMA Kanisius di Jakarta, Senin (20/1/2020).

Ide dan kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim tentang ”Merdeka Belajar” kiranya tidaklah dimaksudkan untuk belajar ”sekenanya” tanpa arah. Pendidikan adalah usaha dan proses sadar, terencana untuk suatu tujuan. Tujuan pendidikan merupakan kemasan dari berbagai aspirasi masyarakat pendukungnya.

Dalam suatu sistem kenegaraan, tujuan pendidikan biasanya tersirat atau tersurat dalam konstitusi dan perundang-undangan yang kemudian diturunkan ke dalam perencanaan serta kurikulum pendidikan yang seterusnya diimplementasikan ke dalam beragam aktivitas pembelajaran. Di negara-negara maju, perencanaan pendidikan senantiasa didasarkan pula pada teori pendidikan dengan mempertimbangkan berbagai masalah, kebutuhan, realitas alamiah, dan realitas budaya bangsa pendukungnya.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan