logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บBersama Melawan Virus Benci
Iklan

Bersama Melawan Virus Benci

Saat warga dunia bersama-sama melawan virus korona baru, ada virus lainnya yang harus dihadapi. Prasangka dan kebencian, kini, juga menyebar bagaikan virus.

Oleh
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kMcA093IzM5jxmtJmxxcJjWgBsc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200218_ENGLISH-TAJUK_B_web_1582035503.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Pengunjung membubuhkan pesan damai dalam festival toleransi Convey Day 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Kegiatan yang mengambil tema "Be Inspiring, Be Tolerant" ini diisi dengan cerita dan pengalaman hidup mengenai toleransi dari aktor-aktor perdamaian yang sejak lama membangun perdamaian dari pinggiran dan tidak menjadi mainstream. Kegiatan untuk menjaga benteng kebinekaan ini mendorong setiap pelaku pendidikan untuk menjadi inspirasi bagi orang lain dengan menjadi toleran di tengah kemajemukan bangsa Indonesia.

Seperti diberitakan Kompas, prasangka dan kebencian atas dasar perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan itu bak virus, terus menyebar dan menjangkiti banyak orang di mana saja. Bukan hanya di Indonesia, virus intoleransi itu pun menjangkiti sejumlah negara maju (Kompas, 18/2/2020).

Bahkan, dari berbagai data, virus intoleransi itu cenderung meningkat sebarannya. Kementerian Agama, akhir tahun lalu, merilis indeks kerukunan umat beragama di Indonesia tahun 2019 berada pada angka 73,83. Provinsi dengan indeks kerukunan beragama tertinggi adalah Papua Barat dengan nilai 80. Provinsi Aceh memperoleh angka terendah, 60. Indeks kerukunan umat beragama tahun 2019 lebih tinggi dibanding 2018, sebesar 70,9. Namun, indeks kerukunan umat beragama pada 2019 lebih rendah dibandingkan 2015, 75,36. Indeks itu menyangkut toleransi, kerja sama, dan kesetaraan.

Editor:
Bagikan