logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMenjelang Akhir Pemakzulan
Iklan

Menjelang Akhir Pemakzulan

Proses pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump memasuki fase akhir. Seperti diperkirakan, proses itu memicu perpecahan.

Oleh
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PR9gZdpm33qj9QXpI3O-cD3J5kY=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FTrump-Impeachment_86595939_1579710437.jpg
SENATE TELEVISION VIA AP

Foto yang diambil dari video ini, Hakim Agung John Roberts membacakan hasil pemungutan suara untuk menyetujui aturan untuk pengadilan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump di Gedung Capitol di Washington, Rabu, (22/1/2020).

Pada Senin (3/2/2020), proses pemakzulan terhadap Presiden Trump menampilkan argumen terakhir dari pendakwa, yang diwakili anggota DPR AS dari Partai Demokrat. Putusan akhir akan diberikan oleh Senat, Rabu (5/2/2020). Trump yang diusung Partai Republik diperkirakan bakal dinyatakan tak bersalah. Berbeda dengan DPR yang mayoritas anggotanya dari Demokrat, Senat dikuasai Republik. Kekuatan Republik adalah 53 kursi. Kekuatan kubu Demokrat 47 kursi.

Namun, isu di seputar pemakzulan tak sekadar menang-kalah. Dalam proses pemakzulan yang pernah terjadi di AS, isu perpecahan menjadi perhatian berbagai kalangan. Seberapa jauh pemakzulan membuat dua kubu utama dalam lanskap politik AS, yakni Demokrat dan Republik, terpecah? Apakah masih ada upaya saling mendekat sehingga pemakzulan tidak menjadi sumber perpecahan yang tak bisa didamaikan?

Editor:
Bagikan