logo Kompas.id
›
Opini›Naturalisasi yang Keliru
Iklan

Naturalisasi yang Keliru

Berbeda dengan kata normalisasi yang tidak menimbulkan masalah, kata naturalisasi yang muncul belakangan berbeda maknanya dengan yang selama ini dikenal, begitu pula pembentukannya.

Oleh
Nur Adji
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/n2FEeHJo4cgb1CZF2Hm5soZE18c=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200110_135257-01_1578640117.jpeg
KOMPAS/SRI REJEKI

Dalam konteks pengelolaan sungai di wilayah DKI Jakarta, belakangan muncul kata "naturalisasi" yang sebenarnya kurang tepat ditinjau dari makna dan proses pembentukannya.

Di tengah cuaca dingin karena hujan tak henti mengguyur Jakarta dan sekitarnya, kita disuguhi perbincangan tentang normalisasi dan naturalisasi. Kedua kata itu dikaitkan dengan penanganan banjir yang sudah, sedang, dan bukan tidak mungkin akan terjadi lagi, mengingat puncak musim hujan terjadi pada Februari.

Kata normalisasi yang diambil dari bahasa Inggris, normalization, dan disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia bermakna ’tindakan mengembalikan pada keadaan normal’.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan