logo Kompas.id
OpiniBeethoven, Puisi, dan Sapardi
Iklan

Beethoven, Puisi, dan Sapardi

Kala musik bertemu puisi, maka lahirlah simfoni. Ketika dari puisi lahir sebentuk komposisi musik, maka karya baru tersebut bukan lagi puisi. Begitu kata Sapardi.

Oleh
Frans Sartono
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eJqfFJCd2YyvZgq8SED7A9fKuDE=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FMAS-XAR-PROFILE_1575002737.jpg
Kompas

Frans Sartono, wartawan di Kompas Gramedia 1989-2019

Kala musik bertemu puisi, maka lahirlah simfoni. Bandung Philharmonic dengan pengaba Robert Nordling memainkan karya Ludwig van Beethoven ”Simfoni No 9”, Sabtu (30/11/2019).

Bagian ke-4 karya tersebut yang berunsur paduan suara digubah dari puisi Friedrich Schiller. Pergelaran bertajuk ”Flame of Joy” di Hilton, Bandung, itu juga menyuguhkan komposisi ”Terbangnya Burung” karya Arya Brahmantya Boga. Lirik pada bagian paduan suara karya tersebut diambil dari puisi Sapardi Djoko Damono.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan