Artikel Opini
Tekno-Demokrasi
Tak sampai setahun Basuki Tjahaja Purnama meninggalkan kursi kepemimpinan ibu kota, semua seolah kembali seperti semula. Saya mengurus surat di kelurahan. Suasana begitu kacau. Puluhan orang berdiri, tanpa ada pelayanan dan pengaturan yang jelas. Kursi-kursi pegawai kelurahan tampak kosong, dan semua tampak bingung dengan pelayanan yang tak efektif dan efisien.
Semua ini dibarengi dengan tingkat korupsi, kolusi dan nepotisme yang amat dalam mencengkeram birokrasi pemerintahan negeri ini. Mulai dari tender pengadaan barang, pembangunan serta perawatan infrastruktur, sampai dengan proyek KTP elektronik, semua dipenuhi dengan unsur kecurangan yang merugikan rakyat.
Program terancam gagal
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Tekno-Demokrasi".
Baca Epaper Kompas