Paralimpiade Paris 2024
Ni Nengah yang Tak Sudi Menyerah
Kata menyerah tidak ada dalam kamus hidup Ni Nengah Widiasih. Sesakit apa pun bahunya, dia tidak mau mundur.

Foto yang diambil pada 31 Juli 2024 ini, atlet angkat berat Indonesia, Ni Nengah Widiasih (tengah), berlatih di Surakarta, Jawa Tengah, menjelang tampil di Paralimpiade Paris 2024.
PARIS, KOMPAS — Angkatan lifter kelas 41 kilogram, Ni Nengah Widiasih, di La Chapelle Arena, Paris, Perancis, Rabu (4/9/2024), adalah upaya terbaik yang mampu dilakukannya dalam kondisi fisik dan psikis tidak sempurna. Lifter asal Karangasem, Bali, itu masih berdukacita karena ibunya belum lama meninggal dunia. Saat berjuang demi ”Merah Putih” di Paris, cedera pada bahunya pun belum sembuh.
Masih dalam suasana duka, lifter yang biasa disapa Widi itu tidak mau melupakan tanggung jawabnya sebagai atlet pelatnas Paralimpiade Paris 2024. Dia tetap berlatih bersama dua lifter putri yang lolos ke Paris, yaitu Siti Mahmudah (kelas 79 kg) dan Sriyanti (kelas +86 kg), di Hotel Sahid Prince, Surakarta, Jawa Tengah. Di salah satu ruangan hotel tersebut yang diubah menjadi sasana kebugaran itu, tiga lifter putri tersebut digembleng untuk persiapan ke Paralimpiade Paris.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 14 dengan judul "Walau Dihantui Cedera, Widi Tidak Sudi Menyerah".
Baca Epaper Kompas