Paralimpiade Paris 2024
Tantangan Menaklukkan ”Angin Jahil” di Esplanade des Invalides
Pemanah Indonesia harus pandai mengatasi hambatan angin kencang di lapangan Esplanade des Invalides, Paris.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F08%2F23%2F4cfb49c0-e741-49fa-a352-61c5df42a903_jpg.jpg)
Para atlet panahan difabel Indonesia berlatih sebelum berlaga di Paralimpiade Paris 2024 di lapangan Esplanade des Invalides, Paris, Perancis, Jumat (23/8/2024). Atlet panahan menghadapi tantangan cuaca saat berlatih antara lain cuaca dingin, panas, dan angin kencang.
PARIS, KOMPAS — Tim panahan Indonesia untuk Paralimpiade Paris 2024 menghadapi angin yang bertiup sangat kencang saat sesi latihan pada Jumat (23/8/2024) di lapangan Esplanade des Invalides, Paris, Perancis. Para atlet diarahkan untuk dapat membaca arah dan kekuatan tiupan angin yang terkadang ”jahil” karena mengganggu akurasi anak panah.
Tim panahan difabel Indonesia diperkuat oleh lima atlet, yaitu Kholidin (recurve), Setiawan (recurve), Ken Swagumilang (compound), Teodora Audi Ferelly Ayudia (compound), dan Wahyu Retno Wulandari (recurve). Paralimpiade Paris adalah debut bagi atlet panahan difabel Indonesia. Mereka sebelumnya belum pernah meloloskan wakilnya ke Paralimpiade.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 14 dengan judul "Menaklukkan ”Angin Jahil” di Esplanade des Invalides".
Baca Epaper Kompas