PIALA ASIA 2023
Evaluasi Pembinaan Sepak Bola Indonesia, atau Stagnan
Piala Asia 2023 membuka mata tentang kualitas Indonesia sesungguhnya. Banyak pekerjaan rumah harus dibenahi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F24%2Fe5c90d88-5399-429e-8309-809dcabaef3a_jpg.jpg)
Pemain Indonesia, Justin Hubner, melayani permintaan tanda tangan penggemarnya asal Jepang seusai pertandingan penyisihan terakhir Grup D Piala Asia 2023 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Rabu (24/1/2024). Indonesia takluk dari Jepang dengan skor 1-3.
DOHA, KOMPAS — Penampilan Indonesia di Piala Asia 2023 menjadi pelajaran penting untuk melakukan evaluasi pembinaan sepak bola, terutama pembentukan tim nasional. Cara instan melalui naturalisasi ternyata tidak bisa menjadi jalan singkat untuk membawa ”Garuda” mampu bersaing di level kontinental.
Dari tiga duel Grup D Piala Asia 2023, Indonesia sejatinya menunjukkan peningkatan performa selama empat tahun diasuh Pelatih Shin Tae-yong. Indonesia terlihat memiliki rencana permainan yang terarah dan pemain tampil dengan pemahaman taktikal yang baik.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Evaluasi Pembinaan atau Stagnan".
Baca Epaper Kompas