logo Kompas.id
OlahragaSimbol Persatuan Warga yang...
Iklan

Simbol Persatuan Warga yang Kini Terasing dari Ibu Kota

Stadion VIJ di Petojo, tapak tilas sepak bola Jakarta, kini hidup merana. Nasib stadion bersejarah yang pernah menjadi simbol perjuangan pribumi itu tak jauh berbeda dengan Persija yang kini menjadi musafir.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
· 1 menit baca
Satu-satunya tribune di Stadion Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ) di kawasan Petojo, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2023). Stadion VIJ pernah menjadi kandang klub VIJ yang berdiri pada 1928 dan menjadi embrio atau cikal-bakal Persija Jakarta pada 1950.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Satu-satunya tribune di Stadion Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ) di kawasan Petojo, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2023). Stadion VIJ pernah menjadi kandang klub VIJ yang berdiri pada 1928 dan menjadi embrio atau cikal-bakal Persija Jakarta pada 1950.

Sejarah mencatat, sepak bola bukan sekadar hiburan di Jakarta. Sepak bola juga pernah menjadi alat perlawanan terhadap pemerintah kolonial. Namun, sayangnya, spirit persatuan dan perjuangan itu perlahan telah terlupakan dan tersisih dari Ibu Kota.

Hal itu tampak dari sikap pemerintah yang kurang peduli dengan jejak sejarah sepak bola di Jakarta. Klub kebanggaannya, Persija Jakarta, pun kesulitan bermain di tanah kelahirannya. ”Macan Kemayoran” kini menjadi musafir, lebih sering bermain di luar Jakarta.

Editor:
YULVIANUS HARJONO
Bagikan