logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊPenyintas Tragedi Kanjuruhan...
Iklan

Penyintas Tragedi Kanjuruhan Tidak Dapat Bantuan Pengobatan Lagi

Bantuan dihentikan saat penyintas Tragedi Kanjuruhan masih membutuhkan perawatan medis dan psikologis. Kini, mereka harus mengeluarkan uang pribadi untuk berobat.

Oleh
Stephanus Aranditio
Β· 1 menit baca
Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/1/2023). Keluarga korban yang didampingi pimpinan DPRD Kota Malang mengadu tentang kejelasan kasus tewasnya 135 <i>aremania</i> saat menyaksikan laga melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/1/2023). Keluarga korban yang didampingi pimpinan DPRD Kota Malang mengadu tentang kejelasan kasus tewasnya 135 aremania saat menyaksikan laga melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022.

JAKARTA, KOMPAS - Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengaku tidak lagi mendapat tanggungan perawatan medis dari pemerintah sejak Desember 2022. Padahal, masih banyak penyintas yang sampai hari ini mengalami efek jangka panjang akibat berdesakan dan menghirup gas air mata. Mereka terpaksa menggunakan uang pribadi dan terus mencari dana dari berbagai pihak untuk biaya pengobatan.

Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat umum keluarga korban yang didampingi anggota dari lima fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang dengan Komisi X DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu (18/1/2023). Mereka mengadu dan mendesak pemerintah tetap bertanggung jawab atas biaya pengobatan dan menghadirkan keadilan secara hukum.

Editor:
YULVIANUS HARJONO
Bagikan