logo Kompas.id
OlahragaSetelah 29 Tahun di Istora…
Iklan

Setelah 29 Tahun di Istora…

Indonesia tampak berkembang pesat dalam enam bulan terakhir. Akan tetapi, timnas sebenarnya belum melangkah jauh di Asia jika dibandingkan dengan 29 tahun silam.

Oleh
KELVIN HIANUSA
· 1 menit baca
Ekspresi pemain timnas Indonesia, Derrick Michael Xzavierro (kanan), di sela-sela berlaga melawan timnas China dalam <i>playoff </i>Piala Asia FIBA 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (18/7/2022). Ketangguhan China tak mampu dibendung Indonesia sehingga menang telak 108-58. Sejak kuarter pertama hingga kuarter keempat pun, skor antara China dan Indonesia terpaut jauh, yaitu 29-11, 59-21, 77-44, dan 106-58. Kekalahan ini memupus harapan Indonesia melaju ke laga Piala Dunia Basket 2023.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ekspresi pemain timnas Indonesia, Derrick Michael Xzavierro (kanan), di sela-sela berlaga melawan timnas China dalam playoff Piala Asia FIBA 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (18/7/2022). Ketangguhan China tak mampu dibendung Indonesia sehingga menang telak 108-58. Sejak kuarter pertama hingga kuarter keempat pun, skor antara China dan Indonesia terpaut jauh, yaitu 29-11, 59-21, 77-44, dan 106-58. Kekalahan ini memupus harapan Indonesia melaju ke laga Piala Dunia Basket 2023.

Pemain tim nasional bola basket Indonesia tertunduk di Istora Senayan, Jakarta, Senin (18/7/2022). Mereka gagal lolos ke delapan besar Piala Asia 2022, seperti target semula, setelah kalah dari China. Meskipun begitu, ribuan penonton di tribune tetap mengapresiasi mereka.

Gua di timnas sudah sejak 2013. Tim ini yang paling punya potensi, bisa diasah hingga level yang tidak ada ujungnya.

Editor:
WISNU AJI DEWABRATA
Bagikan