logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊKetika Pebasket Asing Jadi...
Iklan

Ketika Pebasket Asing Jadi Penyeimbang

Level persaingan antarklub IBL mencapai puncaknya pada musim ini. Lewat kontribusi besar pemain asing, kompetisi di liga menjadi lebih seimbang. Semua punya kesempatan menang.

Oleh
KELVIN HIANUSA
Β· 1 menit baca
Pemain Satria Muda Pertamina Jakarta, Brachon Lananlt Griffin (kiri), dihadang pemain Indonesia Patriots, Mario Davidson (kanan), dalam laga lanjutan Tokopedia IBL 2022 Gelembung Jakarta di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/3/2022). Laga yang berlangsung dramatis ini dimenangi Indonesia Patriots atas Satria Muda Pertamina dengan skor tipis 47-46.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pemain Satria Muda Pertamina Jakarta, Brachon Lananlt Griffin (kiri), dihadang pemain Indonesia Patriots, Mario Davidson (kanan), dalam laga lanjutan Tokopedia IBL 2022 Gelembung Jakarta di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/3/2022). Laga yang berlangsung dramatis ini dimenangi Indonesia Patriots atas Satria Muda Pertamina dengan skor tipis 47-46.

Musim ini, persaingan antarklub di IBL Tokopedia 2022 begitu sengit. Tim-tim saling mengalahkan. Nyaris tidak ada status tim papan atas atau papan bawah. Garis batas itu semakin memudar. Atmosfer kompetitif tersebut datang bersamaan dengan kembalinya pemain asing yang absen musim lalu.

Klasemen sementara liga menjadi cermin sengitnya persaingan. Hingga memasuki paruh musim reguler pada Minggu (13/3/2022), semua tim sudah merasakan kekalahan. Sang juara bertahan, Satria Muda Pertamina Jakarta, bahkan sudah kalah 3 kali dari 11 laga dengan materi pemain lokal hampir sama seperti musim lalu.

Editor:
EMILIUS CAESAR ALEXEY
Bagikan