logo Kompas.id
OlahragaBakar Batu, Lambang...
Iklan

Bakar Batu, Lambang Keterbukaan Papua di Tengah PON

Sering kali karena tidak kenal, orang luar Papua berprasangka negatif mengenai masyarakat Papua. Padahal, di Papua, begitu banyak tradisi adat yang menggambarkan keterbukaan dan keramahtamahan orang Papua.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/J5ioBnooDk6idIH1i8YtKdOscNI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211011ronA_1633956205.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Warga suku Amungme membuka hasil memasak dalam upacara bakar batu di Lapangan Pasar Lama Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (8/10/2021). Upacara bakar batu ini menjadi simbol kebersamaan dan keterbukaan sesama warga.

Tak kenal maka tak sayang. Peribahasa itu cocok disematkan kepada masyarakat Papua. Sering kali karena tidak kenal, orang luar Papua berprasangka negatif mengenai masyarakat yang berasal dari provinsi paling timur Indonesia ini. Padahal, di Papua, begitu banyak tradisi adat yang menggambarkan keterbukaan dan keramahtamahan masyarakat provinsi berjuluk ”Bumi Cendrawasih” itu, termasuk kepada pendatang.

Amole,” ujar gembala Gereja Kingmi Petrosea, Timika, Kabupaten Mimika, Yunus Beanal (49), kepada Kompas seusai memimpin doa sesudah upacara bakar batu menyambut HUT Ke-25 Mimika di lapangan bekas pasar sentral Timika, Jumat (8/10/2021).

Editor:
Wisnu Aji Dewabrata
Bagikan