logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊNesthy Petecio, dari Pemungut ...
Iklan

Nesthy Petecio, dari Pemungut Kotoran Ayam Menuju Emas di Ring Tinju

Nesthy Petecio sudah terbiasa menerima pukulan, baik itu di ring tinju maupun dalam perjalanan hidupnya. Mantan pemungut kotoran ayam ini menjadi harapan Filipina untuk meraih emas kedua di Olimpiade Tokyo.

Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LZ_aY6axRvtfyAkkS9h9ykw_SLs=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2FTokyo-Olympics_98058355_1627905333.jpg
AP PHOTO/POOL/UESLEI MARCELINO

Ekspresi petinju putri Filipina, Nesthy Petecio, setelah mengalahkan Irma Testa (Italia) pada laga tinju kelas 57 kilogram putri Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (31/7/2021), di Tokyo, Jepang. Petecio akan menghadapi Sena Irie (Jepang) pada final, Selasa (3/8/2021) ini.

Butuh waktu 125 tahun bagi Filipina untuk mendapatkan emas Olimpiade pertama yang dipersembahkan atlet angkat besi, Hidilyn Diaz. Namun, kini mereka berpeluang mendapatkan emas kedua hanya dalam jangka waktu delapan hari. Filipina hanya berjarak satu pertandingan untuk meraih mimpi itu di Olimpiade Tokyo 2020. Petinju putri mereka, Nesthy Petecio, satu-satunya orang yang paling mungkin untuk mewujudkan momen tersebut.

Petecio bakal menghadapi petinju tuan rumah Jepang, Sena Irie, di partai puncak nomor tinju putri kelas bulu 54-57 kilogram, Selasa (3/8/2021) siang. Sejauh ini, Petecio belum terhentikan di Olimpiade Tokyo. Petinju berusia 29 tahun tersebut membuka kiprahnya di Tokyo dengan kemenangan telak, 5-0 atas petinju Kongo, Marcelat Sakobi Matshu. Di pertandingan kedua, Petecio mengalahkan petinju Taiwan, Lin Yu-Ting, dengan skor 3-2.

Editor:
Yulvianus Harjono
Bagikan