logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊJalan Kompetisi Basket...
Iklan

Jalan Kompetisi Basket Nasional Pincang Tanpa Penonton

Penyelenggara kompetisi basket IBL dan Piala Srikandi harus berpikir keras untuk mencari cara menjalankan pertandingan tanpa penonton. Selama ini penonton menjadi tulang punggung dari sisi finansial.

Oleh
Kelvin Hianusa
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U4VPVPl7zSB1FBGL4Mbnrtld-kc=/1024x643/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F9158d06b-c8c8-445b-bdc3-41a42a38a9d9_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Penggemar basket menunggu di loket setelah dibatalkannya seri ketujuh IBL Pertamax 2020 di GOR Bima Sakti, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). Seri ketujuh dibatalkan terkait antisipasi penularan Covid-19. IBL Pertamax 2020 diikuti oleh sepuluh tim.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kondisi normal baru di dunia olahraga membawa konsekuensi jalannya kompetisi tanpa penonton. Hal itu akan menjadi tantangan besar bagi Liga Bola Basket Indonesia (IBL) untuk melanjutkan kompetisi. Penonton tidak hanya menjadi sumber pemasukan utama operasional liga, tetapi juga sebagai daya tarik sponsor yang telah dijanjikan pada awal musim.

Berkaca dari kompetisi olahraga di negara lain, pada masa pandemi Covid-19, penyelenggaraan pertandingan berlangsung tanpa penonton, seperti liga sepak bola Jerman (Bundesliga). Ini merupakan konsekuensi dari peralihan masa pandemi sekaligus akibat belum ditemukannya vaksin Covid-19.

Editor:
Wisnu Aji Dewabrata
Bagikan