Kesehatan mental
Fisik dan Mental Sama Penting
Kesehatan fisik dan mental atlet penting dijaga saat pandemi Covid-19. Keterbatasan gerak, ancaman kehilangan karier, ketiadaan kompetisi, dan ketidakpastian situasi membuat atlet depresi.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F27047be7-15d7-4a47-bffa-feaeb81baad7_jpg.jpg)
Tim ganda campuran bulu tangkis Indonesia saat berlatih di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020) untuk menghadapi turnamen All England 2020, 11-15 Maret di Birmingham, Inggris. Sekembali dari Inggris, para atlet menjalani karantina di Pelatnas PBSI Cipayung selama dua pekan.
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik bagi atlet, apalagi ketika mereka kehilangan kegiatan terstruktur pada masa pandemi virus Covid-19. Menyesuaikan diri dengan ketidakpastian di tengah kosongnya kompetisi bukan hal yang mudah.
Atlet-atlet bulu tangkis di pelatnas Cipayung, Jakarta, turut merasakan hal itu ketika turnamen bulu tangkis dihentikan seusai penyelenggaraan All England, 11-15 Maret. Apalagi, sekembali dari Birmingham, Inggris, Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan terisolasi dari lingkungan luar, termasuk keluarga. Aktivitas hanya boleh dilakukan di lingkungan pelatnas.