Belarus Membayar Mahal Kenekatannya
Memaksakan untuk tetap menggelar kompetisi sepak bola di tengah pandemi Covid-19 bukanlah keputusan yang bijaksana. Belarus sudah mulai merasakan akibat dari kenekatan itu.
MINSK, MINGGU β Ketika pandemi Covid-19 melumpuhkan kompetisi sepak bola di Eropa, Belarus menjadi satu-satunya negara di Benua Biru yang menutup mata dan telinga. Mereka tetap nekat menggelar kompetisi dan kini harus siap membayar mahal karena jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat. Penonton pun mulai takut datang ke stadion.
Semua itu bermula dari sikap Presiden Belarus Alexander Lukashenko yang menolak menerapkan penutupan wilayah di negaranya. Berbagai aktivitas pun berjalan normal, termasuk Liga Belarus yang berlangsung sejak 19 Maret lalu. βLebih baik mati berdiri daripada hidup berlutut,β seru Lukashenko waktu itu.