logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊBelarus Membayar Mahal...
Iklan

Belarus Membayar Mahal Kenekatannya

Memaksakan untuk tetap menggelar kompetisi sepak bola di tengah pandemi Covid-19 bukanlah keputusan yang bijaksana. Belarus sudah mulai merasakan akibat dari kenekatan itu.

Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GlVvwuK1hjr7_DzIK7m5a-Janog=/1024x681/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Fbelarus01_1585799816.jpg
SERGEI GAPON / AFP

Pemain tim FC Minsk dan FC Dinamo-Minsk memperebutkan bola dalam pertandingan Liga Belarus di Minsk, 28 Maret 2020. Belarus tetap menggelar kompetisi sepak bola di tengah pandemi Covid-19. Keputusan ini harus dibayar mahal dengan bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19 dan korban meninggal di Belarus.

MINSK, MINGGU β€” Ketika pandemi Covid-19 melumpuhkan kompetisi sepak bola di Eropa, Belarus menjadi satu-satunya negara di Benua Biru yang menutup mata dan telinga. Mereka tetap nekat menggelar kompetisi dan kini harus siap membayar mahal karena jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat. Penonton pun mulai takut datang ke stadion.

Semua itu bermula dari sikap Presiden Belarus Alexander Lukashenko yang menolak menerapkan penutupan wilayah di negaranya. Berbagai aktivitas pun berjalan normal, termasuk Liga Belarus yang berlangsung sejak 19 Maret lalu. ”Lebih baik mati berdiri daripada hidup berlutut,” seru Lukashenko waktu itu.

Editor:
Wisnu Aji Dewabrata
Bagikan