logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊAtlet dan Pengurus Cabang...
Iklan

Atlet dan Pengurus Cabang Memilih Realistis

Para atlet dan pengurus cabang olahraga di Tanah Air menunggu kepastian nasib PON Papua 2020 di tengah ancaman wabah Covid-19. Mereka tidak keberatan jika PON Papua harus ditunda, sepanjang itu tidak ditiadakan.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/miH8K5Shy_C60W5bnvc59YGej04=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F230abe55-f517-4cfd-888f-9df4d841f871_jpg-1.jpg
KOMPAS/Adrian Fajriansyah

Atlet lari gawang DKI Jakarta Ken Ayu Thaya mengikuti latihan pelatnas di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019). Meski sudah terlempar dari pelatnas, Ken Ayu tetap mengikuti latihan di pelatnas. Ia bertekad untuk mengeluarkan kemampuan terbaik di PON 2020 Papua agar bisa dipanggil kembali ke pelatnas.

JAKARTA, KOMPAS - Para atlet dan pengurus cabang olahraga memilih realistis terkait keberlanjutan pelaksanaan PON Papua 2020 di tengah ancaman wabah Covid-19. Demi keselamatan bersama, mereka tidak keberatan PON 2020 ditunda jika wabah Covid-19 tidak mereda dalam waktu dekat.

Sapwaturrahman, atlet lompat jauh asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dihubungi dari Jakarta, Sabtu (28/3/2020), mengatakan, pada dasarnya, dirinya tidak memaksa PON 2020 harus tetap dilaksanakan jika situtasi akibat pandemi Covid-19 tidak kunjung membaik.

Editor:
Yulvianus Harjono
Bagikan