logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBangun Teknologi di Dalam...
Iklan

Bangun Teknologi di Dalam Negeri, Antisipasi Kepunahan Satwa Dilindungi

Teknologi monitoring spesies dilindungi seperti GPS Collar didorong untuk tak impor, tapi bisa diproduksi dalam negeri.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 0 menit baca
Tiga gajah jinak dari Pusat Pelatihan Gajah Minas, Riau, didatangkan ke wilayah Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Jambi, untuk menggiring gajah-gajah liar menuju habitat baru dalam proses translokasi gajah, Rabu (26/9/2018).
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Tiga gajah jinak dari Pusat Pelatihan Gajah Minas, Riau, didatangkan ke wilayah Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Jambi, untuk menggiring gajah-gajah liar menuju habitat baru dalam proses translokasi gajah, Rabu (26/9/2018).

JAMBI, KOMPAS β€” Pemerintah mendorong segera dibangun kolaborasi untuk menciptakan teknologi konservasi bagi satwa-satwa dilindungi. Pasalnya, Indonesia kembali dihadapkan pada meningkatnya ancaman perburuan liar sehingga mendesak untuk diantisipasi.

Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) Nunu Anugrah mengatakan, ada kecenderungan meningkatnya perburuan liar satwa dilindungi. ”Saya sudah terbitkan surat kepada seluruh kepala BKSDA terkait ada indikasi perburuan yang marak kembali. Saya minta kerja ekstra agar satwa dilindungi bisa dijaga kembali,” ujar Nunu saat membuka workshop Pengembangan GPS Collar Gajah di Indonesia yang berlangsung hibrida, Selasa (29/10/2024).

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan