logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSambal Tumpang, Sepiring...
Iklan

Sambal Tumpang, Sepiring Kesederhanaan Masyarakat Jawa

Sambal tumpang memanfaatkan tempe busuk sebagai bahan utama. Hidangan ini menjadi simbol kesederhanaan masyarakat Jawa.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 0 menit baca
Sambal tumpang disiramkan pada sepiring nasi di Warung Sambel Tumpang Mbah Kromo Murah, di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2024).
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Sambal tumpang disiramkan pada sepiring nasi di Warung Sambel Tumpang Mbah Kromo Murah, di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2024).

Kesederhanaan masyarakat Jawa terpotret dalam setiap siraman sambal tumpang. Dalam racikan sambal itu, tempe busuk tidak dibiarkan terbuang sia-sia, tetapi justru dijadikan bahan baku utama. Memakai bahan tak wajar, cita rasa sambal tumpang justru menggugah selera dan selalu dirindukan para pencintanya.

Suparman (65) seakan tidak bisa berhenti menyendok nasi dari piring ke mulutnya ketika bersantap siang di Warung Sambel Tumpang Mbah Kromo Murah di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2024). Sesekali ia melenguh kepedasan. Alih-alih kapok, ia justru semakin lahap menyantap seporsi nasi tumpang yang dihidangkan kepadanya.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan