logo Kompas.id
NusantaraMelihat Dayak di Sepiring...
Iklan

Melihat Dayak di Sepiring ”Kandas Potok”

Kandas atau sambal ”potok” khas Dayak tidak hanya sekadar penambah sensasi, tetapi bagian penting dalam pangan lokal.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
· 1 menit baca
<i>Kandas potok </i>yang sudah dicampur daging ikan suwir dinikmati pada Kamis (19/9/2024). <i>Kandas </i>dalam bahasa Dayak berarti tumbuk atau ulek<i>. Kandas </i>juga dikenal sebagai sambal, sedangkan <i>potok </i>merupakan bunga kecombrang.
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Kandas potok yang sudah dicampur daging ikan suwir dinikmati pada Kamis (19/9/2024). Kandas dalam bahasa Dayak berarti tumbuk atau ulek. Kandas juga dikenal sebagai sambal, sedangkan potok merupakan bunga kecombrang.

Sensasi pedas pada sambal tidak ada habisnya dalam kuliner Nusantara, begitu juga pada pangan Dayak di Kalimantan Tengah. Kandas atau sambal bukan sekadar penambah sensasi pada makanan. Lebih dalam lagi, kandas bicara soal identitas pangan lokal.

Rumah Ambun Suteng (45) didatangi tetangganya, Rani (40), pada Kamis (19/9/2024). Rani membawa ikan baung (Mystus siluriformes) di dalam lanjung atau tas rotan khas Dayak. Sore hari di kompleks rumah mereka di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 5, Kota Palangka Raya, jadi ramai saat dua orang itu saling tawar-menawar ikan.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan