logo Kompas.id
NusantaraBeban Ganda Perempuan Petani...
Iklan

Beban Ganda Perempuan Petani di Kalteng

Beban ganda perempuan petani masih belum dilihat sebagai kekuatan pertanian. Mereka masih dianggap membantu suaminya.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
· 1 menit baca
”Peladang Bukan Penjahat” diserukan para peserta aksi, baik tulisan maupun dalam berorasi, di depan kantor Polda Kalteng, 10 Desember 2019. Mereka menuntut aparat keamanan membebaskan peladang-peladang yang ditangkap karena membakar.
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

”Peladang Bukan Penjahat” diserukan para peserta aksi, baik tulisan maupun dalam berorasi, di depan kantor Polda Kalteng, 10 Desember 2019. Mereka menuntut aparat keamanan membebaskan peladang-peladang yang ditangkap karena membakar.

PALANGKARAYA, KOMPAS — Perempuan petani masih belum dianggap pekerja meski memiliki peran ganda. Selain punya peran di dalam rumah, perempuan petani juga punya peran besar saat berladang.

Hal itu terungkap dalam diskusi publik yang diselenggarakan Yayasan Gemawan dan Yayasan Insan Hutan Indonesia (YIHUI) di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (12/9/2024). Kegiatan itu juga jadi tanda berakhirnya kajian dua lembaga tersebut dalam tema petani perempuan dan strategi masa depan.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan