logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSatu Tahun Tragedi Rempang,...
Iklan

Satu Tahun Tragedi Rempang, Tanah Ini adalah Ibu yang Kami Sayangi

Warga Rempang menolak digusur PSN Eco City karena meyakini tanah leluhur adalah ibu yang harus dicintai sepenuh hati.

Oleh
PANDU WIYOGA
Β· 1 menit baca
Warga ziarah kubur dan berdoa di bawah pohon ara di hutan keramat Lubuk Lanjut, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (6/9/2024). Warga meyakini lokasi itu merupakan titik kampung pertama di Rempang.
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Warga ziarah kubur dan berdoa di bawah pohon ara di hutan keramat Lubuk Lanjut, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (6/9/2024). Warga meyakini lokasi itu merupakan titik kampung pertama di Rempang.

Hari ini, masyarakat memperingati satu tahun tragedi Rempang, 7 September 2023. Masih segar dalam ingatan, belasan anak sekolah menangis tersembur gas air mata dan tujuh warga dibui aparat. Pengawalan Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City itu telah beruntun menggoreskan luka mendalam masyarakat yang terusir.

Di bawah pohon ara di tengah hutan, Sani (64) duduk bersila dikelilingi belasan warga. Pak Tua mengangkat tangan dan merapal doa. Tutur katanya mengalir deras meskipun air mata tak henti menetes.

Editor:
IRMA TAMBUNAN
Bagikan