KUNJUNGAN PAUS FRANSISKUS
Berbela Rasa pada Sesama yang Miskin, Lemah, dan Difabel
Berbela rasa pada kaum yang lemah sangat penting di tengah kondisi sosial politik bangsa Indonesia.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F08%2F27%2Fdd6081a8-aced-4428-88ac-3d4e254dac27_png.jpg)
Diskusi bertajuk "Komitmen Berbela Rasa pada Sesama yang Lemah, Miskin, Terpinggirkan, Menderita, dan Difabel" diadakan dalam menyambut kedatangan Bapa Suci Paus Fransiskus, Senin (26/8/2024).
Kedatangan Bapa Suci Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 menjadi momentum untuk berbela rasa pada mereka yang lemah, miskin, terpinggirkan, menderita, dan difabel. Berbela rasa pada kaum yang lemah sangat penting di tengah kondisi sosial politik bangsa Indonesia. Sikap berbela rasa pada yang miskin tidak bisa datang tiba-tiba, tetapi harus dibentuk.
”Bela rasa muncul dari kepedulian terhadap kesusahan orang lain, yang sejak kecil diajarkan oleh keluarga untuk merasakan sakitnya orang lain. Mengapa mahasiswa dan aktivis mau bersusah payah untuk berdemonstrasi, itu karena pembentukan sikap bela rasa sejak kecil,” kata Ketua Pusat Pastoral Keuskupan Surabaya RD Agustinus Tribudi Utomo, Senin (26/8/2024).