Kopi Arabika Sumatera, Tersohor di Kafe, Terpuruk di Kebun
Banyak petani membabat tanaman kopi karena hasilnya rendah. Harga tinggi belum dapat dinikmati petani.
Kopi arabika Sumatera di ambang kritis. Harganya meroket di pasar, tetapi petani terpuruk di kebun lantaran hasil panen terus anjlok. Hulu kopi menghadapi persoalan sama yang tidak kunjung diatasi dari tahun ke tahun.
Saat ini, produksi kopi arabika di Sumatera hanya 600 kilogram per hektar per tahun. Jauh dari potensi 2,5 ton. Lesunya pertanian kopi arabika Sumatera tampak di berbagai sentra penghasil kopi arabika di dataran tinggi di sekeliling Danau Toba, mulai dari Kabupaten Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Samosir, Simalungun, hingga Karo. Harga beras kopi (greenbean) yang berkisar Rp 110.000βRp 120.000 per kilogram tak membuat petani bergairah.