WARUNG KOPI PONTIANAK
Meninggalkan Desa demi Menjemput Rezeki di Warung Kopi Pontianak
Anak muda Kalbar merantau ke kota karena sulit berkembang. Dilema di desa antara tidak ada tanah yang bisa diolah.
![Suasana di warung kopi Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/7/2024).](https://assetd.kompas.id/iOG_2a94VTCfOpI-GFImayFxorw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F07%2F10%2F73234627-57f8-41d2-b346-4dc697a3e0c7_jpg.jpg)
Suasana di warung kopi Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/7/2024).
Sebagian anak muda Kalimantan Barat gamang hidup di desa. Ujungnya, mereka pilih datang ke kota atau hijrah ke luar negeri mencari pengalaman bekerja. Desa masih sulit diandalkan untuk mandiri meski kesempatan mendapatkan pengalaman ideal di tanah orang tidak lantas selalu berbuah manis.
Indah (20), demikian sapaan salah satu pramusaji di salah satu warung kopi di Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dia anak baru di sana.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Menjemput Rezeki di Warung Kopi Pontianak".
Baca Epaper Kompas