logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAncaman yang Mengintai bila...
Iklan

Ancaman yang Mengintai bila Orangutan Kalimantan Kian Dekat Manusia

Kerapnya perjumpaan manusia dengan orangutan rentan menyebabkan penularan penyakit berbahaya.

Oleh
SUCIPTO
Β· 1 menit baca
Bayi orangutan kalimantan subspesies wurmbii (<i>Pongo pygmaeus wurmbii</i>) berselimut handuk saat jumpa pers translokasi satwa liar jenis orangutan di kantor Balai Besar KSDA Jawa Timur, Sidoarjo, Kamis (21/9/2023). Orangutan tersebut merupakan barang bukti tindak pidana penyelundupan satwa dilindungi oleh FF pada 23 Juni 2023 di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Bayi orangutan kalimantan subspesies wurmbii (Pongo pygmaeus wurmbii) berselimut handuk saat jumpa pers translokasi satwa liar jenis orangutan di kantor Balai Besar KSDA Jawa Timur, Sidoarjo, Kamis (21/9/2023). Orangutan tersebut merupakan barang bukti tindak pidana penyelundupan satwa dilindungi oleh FF pada 23 Juni 2023 di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Terusirnya orangutan dari habitatnya sehingga membuatnya kian kerap berjumpa manusia rentan menyimpan bom waktu berbahaya. Penularan penyakit adalah salah satu dampak yang rawan muncul.

Kepala BKSDA Kalimantan Timur Matheas Ari Wibawanto saat dihubungi, Rabu (10/7/2024), mengatakan, 97 persen DNA orangutan sama dengan manusia. Hanya ada 3 persen perbedaan DNA. Akibatnya, patogen penyakit berpotensi melompat dari manusia ke hewan atau sebaliknya yang kerap disebut zoonosis.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan