Kekerasan Daring Incar Remaja Perempuan, Perkuat Komunikasi dalam Keluarga

Sosok pelaku kekerasan secara daring bisa saja dianggap sebagai pribadi yang menyenangkan oleh korban.

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Warga melintasi baliho ajakan untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak di pintu masuk kantor Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021).

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Remaja perempuan rentan menjadi korban kekerasan fisik, seksual, dan ekonomi secara daring. Penggunaan media sosial dengan hati-hati dan memperkuat komunikasi dalam keluarga dapat membantu mencegah hal tersebut.

Laporan di sejumlah lembaga yang menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak menunjukkan, aduan kasus kekerasan siber berbasis jender mencapai ribuan kasus. Catatan Tahunan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), misalnya, mencatat sebanyak 1.697 aduan kasus kekerasan siber berbasis jender selama tahun 2022.