konflik gajah aceh
Konflik Gajah Tidak Mereda, Petani Gayo di Aceh Kian Sengsara
Konflik manusia dengan gajah sumatera di Aceh juga memakan korban jiwa di kedua belah pihak.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F24%2F4d7acbd0-7a42-4976-9fa4-8b780922de68_jpg.jpg)
Koordinator Tim Pengamanan Flora Fauna Karang Ampar-Bergang Muslim memperlihatkan batang durian milik petani di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, Minggu (23/6/2024), yang dirusak gajah.
BANDA ACEH, KOMPAS โ Konflik manusia dengan gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) di lanskap Daerah Aliran Sungai Peusangan, meliputi Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, semakin masif. Dampak konflik itu mengancam jiwa dan memukul ekonomi warga. Sejumlah gajah juga mati tersengat listrik.
Kepala Mukim Datu Derakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Syahrial, Senin (24/6/2024), mengatakan, konflik gajah dengan manusia semakin masif. Gajah liar kian sering masuk ke perkebunan, bahkan hingga ke pekarangan rumah.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Petani Gayo di Aceh Kian Sengsara".
Baca Epaper Kompas