logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAlih Fungsi Hutan Picu Konflik...
Iklan

Alih Fungsi Hutan Picu Konflik Gajah Sumatera di DAS Peusangan Aceh

Pascadamai, hutan banyak dikonversi menjadi perkebunan sehingga memicu konflik satwa.

Oleh
ZULKARNAINI
Β· 0 menit baca
Tim mitigasi konflik menembakkan mercon ke udara untuk mengusir gajah liar dari perkampungan di Desa Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Kamis (2/12/2021).
KOMPAS/ZULKARNAINI

Tim mitigasi konflik menembakkan mercon ke udara untuk mengusir gajah liar dari perkampungan di Desa Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Kamis (2/12/2021).

BANDA ACEH, KOMPAS - Alih fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit di koridor satwa lindung gajah sumatera di Daerah Aliran Sungai Peusangan telah memicu konflik satwa di Kabupaten Bireuen, Bener Meriah, dan Aceh Tengah. Pengelolaan kawasan perlu dilakukan dengan arif agar aktivitas ekonomi manusia tidak mengancam keberlangsungan hidup satwa lindung.

Pembina Yayasan Aceh Green Conservation (AGC) Suhaimi Hamid, dihubungi pada Kamis (20/6/2024), mengatakan, konflik gajah di kawasan DAS Peusangan mulai terjadi tahun 2010 setelah konflik bersenjata berakhir. Tahun 2005, Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah RI sepakat berdamai. Kombatan GAM yang selama ini bergerilya di hutan keluar dan menjalani kehidupan normal di kampung.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan