Dirut Pelni: KM Umsini adalah Kapal Tertua Pelni yang Perlu Segera Diganti
KM Umsini yang terbakar di Pelabuhan Makassar telah berusia 39 tahun dan diusulkan untuk diganti.
JAKARTA, KOMPAS ā Kebakaran di KM Umsini diduga dipicu oleh percikan api pada motor bantu nomor 3 di kamar mesin. Usia kapal juga sudah tidak muda lagi dan telah diusulkan untuk diganti. Namun, usul penggantian itu masih sedang dibahas.
KM Umsini, yang sedang bersandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (9/6/2024), terbakar. Sumber api pertama kali diketahui pada pukul 04.20 Wita. Api diduga berasal dari percikan api di motor bantu yang berada di dalam kamar mesin.
Hingga Minggu siang, ribuan penumpang masih berada di terminal pemberangkatan dan area sekitar Pelabuhan Makassar. Sebagian besar barang penumpang juga masih berada di dalam kapal.
Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani saat dihubungi dari Jakarta, Minggu, mengatakan, insiden pada KM Umsini dipicu oleh percikan api pada motor bantu nomor 3 di kamar mesin. Percikan api itu cepat diketahui oleh ABK Kapal sehingga segera dapat ditangani.
Terhadap dampak kebakaran, kata Anda, segera diperiksa lebih lanjut oleh Divisi Teknik, Divisi Nautika, dan Tim Keselamatan Kapal Pelni. Pemeriksaan tentu akan menunggu proses pendinginan kapal setelah pemadaman api.
āKM Umsini ini adalah kapal tertua milik Pelni. Saat ini, usianya telah mencapai 39 tahun. Pelni sebenarnya telah mengusulkan untuk di-replacement, diganti dengan dana PMN 2024,ā ujar Anda, kepada Kompas, Minggu siang, Anda pun sedang dalam perjalanan menuju Makassar.
Tanpa dukungan penyertaan modal negara, kata Anda, semakin lama lagi masa operasi KM Umsini. āBila PMN 2024 untuk Pelni disetujui saja, ada masa tunggu 2-3 tahun untuk membuat kapal baru. Bagaimana bila tidak disetujui? Akan lebih lama lagi,ā ujarnya.
Sebagaimana alat transportasi lainnya, makin tua sebuah kapal maka tidak mudah lagi mendapatkan suku cadang bila dibutuhkan penggantinya. Bila ada, maka biasanya harus menunggu selama beberapa bulan. Itu pula kendala yang dihadapi Pelni saat mengoperasikan kapal tua seperti KMN Umsini.
Lihat juga: Ribuan Penumpang Telantar Setelah KM Umsini Terbakar
Ketika ditelusuri, Harian Kompas pun ternyata meliput peresmian KM Umsini. Artikel itu terbit di Harian Kompas edisi Sabtu (16/3/1985). Wartawan Kompas hadir menyaksikan penyerahan kapal itu di Jayapura dari Menteri Perhubungan Roesmin Nurjadin kepada Dirjen Perhubungan Laut Fanny Habibie. Selanjutkan Dirjen Perla menyerahkan KM Umsini kepada Dirut Pelni Sudharno Mustafa.
Menurut Menhub, saat itu, KM Umsini dioperasikan pada lintas Tanjung PriokāTanjung PerakāUjungpandangāBitungāTernateāSorong. Kapal dengan bobot mati 3.434 ton itu, dapat mengangkut 1.882 orang termasuk awak kapal.
KM Umsini ini adalah kapal tertua milik Pelni. Saat ini, usianya telah mencapai 39 tahun. Pelni sebenarnya telah mengusulkan untuk di- replacement dengan dana PMN 2024.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Evan Eryanto mengatakan, penyebab kebakaran akan segera didalami. Begitu pula dampak kebakaran itu yang segera diatasi oleh Pelni. Api telah berhasil dipadamkan pada pukul 09.03 Wita.
Saat kejadian, di atas kapal terdapat 1.677 orang dengan tujuan Makassar, Surabaya (Jawa Timur), Kijang (Kepulauan Riau), dan Jakarta. Evan menambahkan, penumpang lanjutan akan diangkut menggunakan kapal Pelni lainnya yang akan melalui Makassar.
Baca juga: Kebakaran di KM Umsini, Ribuan Penumpang Tunggu Kepastian Pelayaran
āUntuk penumpang tujuan Surabaya dan Kijang akan diangkut menggunakan KM Labobar pada Selasa (11/6), sementara penumpang lanjutan ke Jakarta akan dibawa KM Dorolonda pada hari yang sama, seluruhnya berangkat dari Makassar,ā ujarnya.
Evan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu penanganan kebakaran, termasuk pihak pemadam kebakaran Kota Makassar yang sudah menyiagakan delapan unit mobil pemadam di dermaga saat insiden terjadi.