logo Kompas.id
NusantaraKapal Wisata Kini Tak Bisa...
Iklan

Kapal Wisata Kini Tak Bisa Sembarangan Lepas Jangkar di Raja Ampat

Kapal wisata kini tak bisa melepas jangkar sembarangan di perairan Raja Ampat setelah fasilitas ”mooring” diaktifkan.

Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
· 1 menit baca
Salah satu kapal dengan ukuran 28 gross ton yang menggunakan fasilitas tambat untuk berlabuh atau <i>mooring </i>di perairan Mioskun, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (8/6/2024).
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA

Salah satu kapal dengan ukuran 28 gross ton yang menggunakan fasilitas tambat untuk berlabuh atau mooring di perairan Mioskun, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (8/6/2024).

RAJA AMPAT, KOMPAS — Sistem mooring atau fasilitas tambat untuk kapal berlabuh resmi beroperasi pada peringatan Hari Laut Sedunia di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (8/6/2024). Hadirnya fasilitas ini mengatur kapal wisata agar tak sembarangan melepas jangkar yang berdampak kerusakan terumbu karang.

Kapal MV Aldo yang dinakhodai Kapten Yosina Padwa menjadi kapal pertama yang menambatkan talinya di alat mooring yang terpasang di perairan Pulau Mioskun pada Sabtu siang. Kapal ini berukuran 28 gros ton (GT).

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan