logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKekerasan Masih Terjadi di...
Iklan

Kekerasan Masih Terjadi di Sekolah, Guru Perlu Menyadari Potensi Perundungan Lebih Dini

Para guru harus diberikan pemahaman terkait bentuk-bentuk kekerasan sehingga bisa mengantisipasi perundungan di sekolah.

Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Β· 0 menit baca
Warga melintasi mural bertema hentikan perundungan di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/8/2021). Pemaksaan yang berujung pada diskriminasi dan perundungan harus dihentikan karena tidak menghargai hak asasi manusia.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Warga melintasi mural bertema hentikan perundungan di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/8/2021). Pemaksaan yang berujung pada diskriminasi dan perundungan harus dihentikan karena tidak menghargai hak asasi manusia.

BANDUNG, KOMPAS β€” Kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah sulit untuk terungkap jika para korban tidak melaporkannya. Makna perundungan harus bisa dipahami bersama sehingga potensi kekerasan terhadap anak bisa diketahui lebih dini dan diantisipasi.

Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Mohamad Hartono menyatakan, isu kekerasan dan perundungan masih terjadi di sekolah. Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), sepanjang 2024, terdapat 68 laporan kekerasan di lingkungan sekolah dari total 797 kasus di Jabar.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan