logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKejanggalan Kematian Dokter...
Iklan

Kejanggalan Kematian Dokter TNI, Disebut Bunuh Diri di Papua Tapi Ada Luka Tembak dan Lebam

Disebut bunuh diri, keluarga menemukan luka diduga lebam, disulut api rokok, dan tembakan di kepala Lettu Eko.

Oleh
NIKSON SINAGA, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
Β· 0 menit baca
Dedi Pranajaya menunjukkan foto semasa hidup dan luka lebam jenazah adiknya, Letnan Satu Dokter Eko Damara, di Medan, Rabu (15/5/2024). Eko disebut meninggal karena bunuh diri dengan menembak sendiri kepalanya. Namun, keluarga mencurigai dugaan pembunuhan karena adanya luka lebam.
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Dedi Pranajaya menunjukkan foto semasa hidup dan luka lebam jenazah adiknya, Letnan Satu Dokter Eko Damara, di Medan, Rabu (15/5/2024). Eko disebut meninggal karena bunuh diri dengan menembak sendiri kepalanya. Namun, keluarga mencurigai dugaan pembunuhan karena adanya luka lebam.

MEDAN, KOMPAS – Keluarga meminta Polisi Militer TNI Angkatan Laut mengusut penyebab kematian Letnan Satu Dokter Eko Damara (30). Pemberitahuan dari Korps Marinir TNI AL yang diterima pihak keluarga, Eko disebutkan bunuh diri dengan menembak kepalanya di pos komando taktis, saat bertugas di daerah konflik, Papua Pegunungan. Namun, ada kejanggalan karena dugaan bekas luka lebam dan sulutan api rokok di jenazah Eko.

β€œKami diberitahu kalau Lettu Eko meninggal karena bunuh diri. Kami merasa hal ini sangat janggal karena TNI AL sangat cepat mengambil kesimpulan tanpa autopsi atau penyelidikan hukum,” kata Dedi Pranajaya (39), abang kandung Lettu Eko, di Medan, Rabu (15/5/2024).

Editor:
Bagikan