Pasca-Lebaran, Tantangan Migrasi ke Surabaya di Depan Mata
Surabaya tidak bisa mencegah urbanisasi, tetapi mengelola sehingga tidak menambah masalah sosial dan ekonomi.
Arus balik Lebaran ke Surabaya, Jawa Timur, telah melewati puncak. Selama periode Lebaran, ibu kota Jatim ini ditinggalkan sekitar 1,5 juta jiwa atau separuh populasi yang 3 juta jiwa. Kedatangan kembali warga sudah berlangsung, tetapi belum berakhir. Masih ada gelombang warga yang datang, termasuk dari desa-desa di berbagai daerah.
Meski demikian, lalu lintas Bumi Pahlawan, julukan Surabaya, sudah kembali padat. Seperti pada Rabu (17/4/2024) yang bersamaan dengan tradisi perayaan Lebaran Ketupat, aktivitas sosial ekonomi sudah bergerak lagi. Pertokoan, pasar, pusat belanja, perkantoran, dan tempat wisata sudah kembali melayani kebutuhan masyarakat.