logo Kompas.id
NusantaraKeriaan Anak dan Bahaya...
Iklan

Keriaan Anak dan Bahaya Klakson ‘Telolet’ pada Bus

Jika terdapat pengemudi yang menyalakan ‘telolet’, petugas akan menegur dan berupaya mencabut klakson tambahan itu

Oleh
MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
· 1 menit baca
Suasana mudik bareng gratis 2024 berjalan menuju bus di depan Kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur, Minggu (7/4/2024). Mudik bareng yang diselenggarakan oleh Pemprov Jawa Timur memberangkatkan 3.841 pemudik ke 20 kabupaten/kota.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Suasana mudik bareng gratis 2024 berjalan menuju bus di depan Kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur, Minggu (7/4/2024). Mudik bareng yang diselenggarakan oleh Pemprov Jawa Timur memberangkatkan 3.841 pemudik ke 20 kabupaten/kota.

Sejumlah bus antar kota antarprovinsi masih memeriahkan jalan dengan klakson modifikasi atau akrab disebut telolet. Bunyi klakson itu menjadi magnet bagi anak-anak. Sayangnya, pemasangan klakson tersebut pada bus justru mengandung marabahaya.

Sahut-sahutan klakson telolet dengan beragam alunan melodi terdengar memeriahkan pelepasan 239 bus program Mudik Balik Asyik 2024 yang diadakan pemerintah provinsi Jawa Tengah (Jateng) bersama dengan sejumlah pelaku usaha. Mayoritas melodi klakson itu berlangsung lebih dari 10 detik. Bahkan, ada klakson yang mendendangkan refrain lagu Goyang Maumere dan jingle Susu Murni Nasional.

Editor:
LARASWATI ARIADNE ANWAR
Bagikan