logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTidak Ada Beras, Biar Sagu...
Iklan

Tidak Ada Beras, Biar Sagu yang Membereskan

Sagu sudah menjadi makanan pokok penduduk Nusantara sejak lama. Saatnya balik melirik sagu untuk pilihan keseharian.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS, NASRUN KATINGKA, EMANUEL EDI SAPUTRA
Β· 0 menit baca
Pengunjung mengambil olahan sinonggi dengan sumpit yang disiapkan, Kamis (22/3/2024). Sinonggi, makanan khas Tolaki ini merupakan olahan pangan lokal yang memiliki tempat di masyarakat Sultra.
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Pengunjung mengambil olahan sinonggi dengan sumpit yang disiapkan, Kamis (22/3/2024). Sinonggi, makanan khas Tolaki ini merupakan olahan pangan lokal yang memiliki tempat di masyarakat Sultra.

Sagu (Metroxylon sagu) secara tradisional telah menjadi salah satu makanan pokok bangsa Indonesia. Akan tetapi, popularitasnya kini tergeser oleh beras sehingga sagu sekarang lebih dikenal sebagai makanan ringan atau jajanan. Tidak lagi menjadi sumber karbohidrat utama mayoritas masyarakat yang dulu mengonsumsinya secara harian.

Di tengah meningkatnya harga beras, tidak ada salahnya kita menengok kembali keberadaan sagu sebagai salah satu pilihan makanan pokok. Apalagi, sagu sejatinya bukan makanan langka. Berdasarkan tulisan peneliti Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Tajudin Bantacut di jurnal Pangan volume 20, Maret 2011, sagu awam ditemukan di wilayah pesisir dan dataran rendah mulai dari Sumatra hingga Papua.

Editor:
Bagikan