logo Kompas.id
NusantaraPengembangan Kota Metropolitan...
Iklan

Pengembangan Kota Metropolitan Medan Terhambat Konflik Lahan

Medan menghadapi masalah antropologi perkotaan, dengan daerah perbatasan kota dikepung konflik lahan perkebunan.

Oleh
NIKSON SINAGA
· 1 menit baca
Guru Besar Pembangunan dari University of Copenhagen Denmark Christian Lund dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Hatta Ridho (keempat dan kelima dari kiri depan) menjadi pembicara dalam kuliah umum berjudul Urban Frontier”, di Medan, Selasa (20/2/2024).
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Guru Besar Pembangunan dari University of Copenhagen Denmark Christian Lund dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Hatta Ridho (keempat dan kelima dari kiri depan) menjadi pembicara dalam kuliah umum berjudul Urban Frontier”, di Medan, Selasa (20/2/2024).

MEDAN, KOMPAS — Kota Medan mengalami perkembangan luar biasa sejak era perkebunan kolonial hingga menjadi kota metropolitan seperti sekarang. Kini, perkembangan kota terhambat konflik lahan yang mengepung sekeliling kota di bekas hak guna usaha perkebunan. Di daerah penyangga, masyarakat hampir tak punya peluang mempunyai properti secara legal.

Hal itu menjadi benang merah kuliah umum bertajuk ”Urban Frontier” yang diselenggarakan Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, di Medan, Selasa (20/2/2024). Hadir sebagai pembicara, Profesor Christian Lund, Guru Besar Pembangunan dari University of Copenhagen, Denmark.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan