logo Kompas.id
NusantaraHampir Separuh TPS di...
Iklan

Hampir Separuh TPS di Kepulauan Mentawai Tidak Teraliri Listrik

Ratusan TPS di Kepulauan Mentawai tak teraliri listrik saat pemungutan suara. Kondisi ini diyakini tak menjadi hambatan.

Oleh
YOLA SASTRA
· 3 menit baca
Ilustrasi. Petugas dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Mentawai melakukan bongkar muat logistik Pemilu 2019 di Dermaga Tuapeijat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (14/4/2019).
ADI PRIMA UNTUK KOMPAS

Ilustrasi. Petugas dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Mentawai melakukan bongkar muat logistik Pemilu 2019 di Dermaga Tuapeijat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (14/4/2019).

PADANG, KOMPAS — Sebanyak 174 dari 367 tempat pemungutan suara atau TPS di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, tidak teraliri listrik saat pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024). Oleh karena itu, petugas menggunakan penerangan alternatif dalam penghitungan suara.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Mentawai Halomoan Pardede, Selasa (13/2/2024), mengatakan, hampir separuh TPS di kabupaten kepulauan itu tidak teraliri listrik. Padahal, listrik diperlukan untuk penerangan dan fotokopi dengan printer scanner.

”Namun, kami sepakat ketiadaan listrik tidak menjadi hambatan. Berdasarkan aturan KPU, penghitungan suara harus dilakukan dengan pencahayaan yang baik. Penggunaan lampu strongkeng (petromaks) dan sejenisnya itu salah satu solusi yang dijalankan,” kata Halomoan ketika dihubungi dari Padang.

Halomoan melanjutkan, di sejumlah lokasi lainnya di Mentawai, aliran listrik dari PLN hanya ada selama 12 jam. Terkait hal ini, KPU sudah mengirimkan surat kepada PLN agar daerah yang awalnya dialiri listrik selama 12 jam ditingkatkan menjadi 24 jam selama 13-14 Februari 2024.

”Mereka (PLN) berjanji aliran listrik 24 jam di wilayah operasional (yang biasanya hanya) 12 jam,” ujarnya.

Baca juga: Masa Tenang Pemilu, Alat Peraga Kampanye di Kota Padang Ditertibkan

Anak-anak berjalan di Dusun Mangka Ulu, Desa Sinaka, Kecamatan Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (20/6/2023).
KOMPAS/YOLA SASTRA

Anak-anak berjalan di Dusun Mangka Ulu, Desa Sinaka, Kecamatan Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (20/6/2023).

Menurut Halomoan, beberapa TPS juga tidak ada akses internet. Oleh karena itu, proses rekapitulasi data akan dilakukan secara luring. KPU juga meminta bantuan Dinas Komunikasi dan Informatika Kepulauan Mentawai untuk melakukan penguatan jaringan di sekitar TPS.

Terkait distribusi logistik pemilu, Halomoan menyebut, sejauh ini tidak ada kendala. Distribusi logistik ke seluruh kecamatan dan desa di kabupaten kepulauan itu sudah selesai 100 persen. Pada Selasa ini, logistik di desa akan didistribusikan ke TPS.

Baca juga: Distribusi Logistik di Kupang Tuntas, Politik Uang Dilaporkan

”Hari ini logistik dipastikan sudah harus berada di tangan KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara). Sebagian di beberapa wilayah yang sangat jauh dan sulit dijangkau, logistiknya sudah berada di TPS, seperti di Siberut Barat dan Pagai Selatan. Pengiriman di daerah jauh itu sejak H-6,” katanya.

Iklan

Menurut Halomoan, pengiriman logistik relatif lancar karena didukung kondisi cuaca yang baik. ”Kami mengharapkan hari ini logistik sudah sampai ke seluruh TPS,” ujarnya. Di Kepulauan Mentawai terdapat 367 TPS dengan jumlah pemilih tetap 66.129 orang.

Anggota KPU Sumatera Barat memantau gudang logistik KPU Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (29/1/2024).
DOKUMENTASI KPU KEPULAUAN MENTAWAI

Anggota KPU Sumatera Barat memantau gudang logistik KPU Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (29/1/2024).

Hari terakhir

Pendistribusian logistik pemilu di kabupaten/kota Sumatera Barat masih berlangsung. KPU Sumatera Barat memastikan distribusi logistik tuntas pada Selasa ini, begitu pula dengan pendirian TPS.

Anggota KPU Sumbar Jons Manedi mengatakan, Selasa ini merupakan hari terakhir distribusi logistik pemilu oleh KPU kabupaten/kota di 19 daerah Sumbar. ”Targetnya hari ini semua gudang KPU kabupaten/kota kosong dari logistik,” katanya.

Menurut Jons, ada tiga mekanisme distribusi logistik oleh KPU kabupaten/kota. Pertama, dari KPU ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), lalu diteruskan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS). Kedua, untuk nagari atau desa yang jauh, distribusi logistik dilakukan langsung dari KPU ke PPS.

Ketiga, untuk wilayah pedalaman, distribusi logistik dilakukan langsung dari KPU ke TPS. Hal ini dilakukan di beberapa TPS di Kepulauan Mentawai; Lubuk Ulang-Aling Selatan, pedalaman Solok Selatan; Garabak Data, pedalaman Solok; pedalaman Limapuluh Kota; dan pedalaman Pasaman Barat.

”(Di daerah-daerah pedalaman) itu langsung dari KPU ke TPS. Itu sudah berjalan. Adapun hari ini target terakhir KPU distribusikan ke PPS dan PPK,” ujar Jons yang menjabat Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Sumbar.

Baca juga: Distribusi Logistik di Banda Aceh Rampung, Petugas Jemput Suara ke Rumah Sakit

Kantor KPU Sumatera Barat di Kota Padang, Selasa (30/4/2019).
KOMPAS/YOLA SASTRA

Kantor KPU Sumatera Barat di Kota Padang, Selasa (30/4/2019).

Jons menjelaskan, sejauh ini, pengiriman logistik pemilu berjalan relatif lancar. Namun, dia mengakui, pendistribusian di beberapa lokasi terkendala hujan. Di Solok, misalnya, pengiriman logistik tertunda karena hujan pada Selasa pagi.

Terkait kelengkapan logistik, Jons menyebut, tidak ada keluhan dari daerah. ”Dari laporan via Zoom kemarin, insya Allah tidak ada kekurangan surat suara,” katanya.

Kami sepakat ketiadaan listrik tidak menjadi hambatan.

Jons menambahkan, sampai saat ini juga tidak ada kendala dalam pendirian TPS di Sumbar. Jumlah TPS di Sumbar 17.569 TPS dengan 4.088.606 orang terdaftar sebagai pemilih tetap.

”Sampai hari ini belum ada kendala terkait pendirian TPS. Kami pantau grup (Whatsapp) yang ada di KPU Sumbar, tidak ada yang melaporkan kesulitan,” ujarnya.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan