Ratusan TPS di Demak Terendam Banjir, KPU Buka Peluang Penundaan Pemungutan Suara
Sejumlah TPS di Demak, Jateng, terendam banjir. Opsi pemindahan TPS dan penundaan pemungutan suara disiapkan.
DEMAK, KOMPAS β Ratusan tempat pemungutan suara di sejumlah desa di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dilaporkan terendam pada Minggu (11/2/2024). Komisi Pemilihan Umum Jateng menyebut, terbuka kemungkinan penundaan pemungutan suara di wilayah itu jika banjir belum surut pada Rabu (14/2/2024).
Sejak Senin (5/2/2024), sebanyak 38 desa di tujuh kecamatan di Demak dilanda banjir akibat hujan deras disertai jebolnya sekitar 10 tanggul sungai di wilayah itu. Pada Minggu, banjir di sejumlah kecamatan, seperti Dempet, Kebonagung, Karangawen, Wonosalam, dan Karangtengah, dilaporkan telah surut. Namun, banjir di Kecamatan Karanganyar dan Gajah belum surut.
Di Karanganyar, ketinggian banjir pada Minggu dilaporkan mencapai lebih dari 1 meter. Kondisi itu membuat ratusan tempat pemungutan suara (TPS) turut terendam. Dari total 17 desa di kecamatan itu, 8 desa terendam total, 5 desa terendam sebagian, dan 4 desa tidak terendam.
Karanganyar memiliki 181 TPS yang tersebar di 17 desa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 123 TPS terendam banjir. Adapun sebanyak 58 TPS sisanya tidak terendam banjir.
βTPS yang terendam total itu diputuskan untuk direlokasi. Persoalan selanjutnya, relokasinya di mana? Apakah di empat desa yang tidak terendam? Kemudian, harus dilihat juga, apakah di empat desa itu tersedia Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)?β kata Ketua KPU Jateng Handi Tri Ujiono, Minggu.
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Jateng Diperkirakan Terjadi Saat Pencoblosan, Mitigasi Bencana Disiapkan
Handi menyebut, sejumlah pemilih di Demak juga mesti mengungsi dari rumahnya. Mereka tersebar di sejumlah lokasi, baik di Demak maupun Kabupaten Kudus.
Total, ada sekitar 28.000 warga yang mengungsi akibat banjir. Kondisi itu juga akan menjadi pertimbangan bagi KPU Jateng dan KPU Demak untuk menentukan strategi penyelenggaraan pemilu.
Menurut Handi, pihaknya masih akan terus berkoordinasi dengan KPU Demak untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya, termasuk lokasi yang memungkinkan dijadikan tempat relokasi TPS. Opsi lain, seperti penundaan waktu pemungutan suara, juga bakal dipertimbangkan.
β(Penundaan pemungutan suara) memungkinkan dilakukan. Dalam undang-undang maupun di Peraturan KPU itu diperkenankan, tapi ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi,β ucap Handi.
Handi menyebut, pemungutan susulan menjadi opsi terakhir yang akan diterapkan. Keputusan terkait langkah apa yang akan diambil oleh KPU Demak akan dipastikan dalam dua hari ke depan.
TPS yang terendam total itu diputuskan untuk direlokasi. Persoalan selanjutnya, relokasinya di mana? Apakah di empat desa yang tidak terendam?
Mulai Jumat (9/2/2024), beberapa logistik pemilu, seperti kotak suara, surat suara, bilik suara, ataupun perlengkapan pemilu lainnya sudah didistribusikan ke gudang-gudang KPU di kabupaten/kota. Selanjutnya, logistik pemilu akan didistrusikan ke masing-masing kecamatan, kemudian ke TPS-TPS.
Hingga Minggu, sejumlah logistik pemilu untuk wilayah-wilayah yang terdampak banjir di Demak belum didistribusikan. Barang-barang itu diklaim Handi berada dalam kondisi aman di gudang KPU Demak.
Baca juga: Banjir di Grobogan Surut, Demak Masih Terendam
Sementara itu, di Grobogan, banjir yang sempat melanda 16 kecamatan dilaporkan sudah surut pada Minggu. Sebelumnya, banjir yang terjadi di Gobogan sempat merendam kantor KPU setempat. Namun, kondisi logistik pemilu dipastikan tidak terdampak banjir tersebut.
βGrobogan aman, belum ada pegeseran logistik pemilu dari gudang KPU Grobogan ke Panitia Pemilihan Kecamatan. Kami masih melihat situasi di lapangan dulu, jika sekiranya sudah aman, langsung kami distribusikan,β ujar Sekretaris KPU Jateng Rudinal.
Tanggul jebol
Banjir di Grobogan dan Demak bermula dari adanya hujan deras yang turun di dua wilayah tersebut. Kondisi itu membuat sejumlah sungai tak mampu menampung air hujan meluap. Di saat yang sama, sejumlah tanggul sungai di dua daerah itu jebol.
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menanggulangi tanggul-tanggul yang bocor.
β(Untuk tanggul yang di Demak) sudah dilakukan langkah-langkah dengan memasukkan alat berat ke lokasi banjir dan sudah dilakukan pemasangan tiang pancang dengan menggunakan bambu,β ucap Nana.
Baca juga: Banjir di Grobogan Belum Surut, Lahan Pertanian Turut Terdampak
Setelah tanggul-tanggul yang jebol tertutup, air yang merendam permukiman akan dipompa ke sungai. Upaya itu diharapkan bisa membuat genangan di permukiman berkurang.
Nana menambahkan, penanganan untuk warga korban banjir juga terus dilakukan oleh Pemprov Jateng. Berbagai bantuan, mulai dari bahan makanan dan minuman, obat-obatan, pakaian, serta air bersih sudah disalurkan.
Tak hanya itu, Kementerian Sosial juga turut membantu warga terdampak banjir. Bantuan yang telah disalurkan Kementerian sosial, antara lain makanan, kasur, tenda keluarga, dan toilet portabel.