logo Kompas.id
NusantaraTiga Tewas akibat Kecelakaan...
Iklan

Tiga Tewas akibat Kecelakaan Bus Brigade Hanura Jatim di Tol Solo-Ngawi

Bus membawa lebih dari 30 kader Hanura Jatim untuk menghadiri kampanye Ganjar-Mahfud di GBK Jakarta.

Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
· 3 menit baca
Tangkapan layar dari akun Instagram tentang ucapan belasungkawa Partai Hanura Jawa Timur terkait kecelakaan fatal yang menewaskan dua anggota Brigade Hanura di Jalan Tol Solo-Ngawi, Minggu (4/2/2024).
PARTAI HATI NURANI RAKYAT

Tangkapan layar dari akun Instagram tentang ucapan belasungkawa Partai Hanura Jawa Timur terkait kecelakaan fatal yang menewaskan dua anggota Brigade Hanura di Jalan Tol Solo-Ngawi, Minggu (4/2/2024).

SURABAYA, KOMPAS — Kecelakaan fatal kembali terjadi di Tol Trans-Jawa wilayah Ngawi, Jawa Timur. Tiga orang tewas, termasuk dua anggota Brigade Partai Hati Nurani Rakyat, akibat kecelakaan bus di Kilometer 555 Tol Solo-Ngawi, Jawa Timur, Minggu (4/2/2023) pukul 06.18 WIB.

Korban meninggal ialah sopir bus bernama Catur Pancoro (47), warga Tulangan, Sidoarjo, dan anggota Brigade Hanura Jatim, yakni Hadi Umar Farouq (21), warga Mojolebak, Mojokerto, dan Aditya Sapulete (38), warga Cungkup, Lamongan. ”Kami berduka yang mendalam atas kepergian dua kader kami dalam kecelakaan itu,” kata Ketua Hanura Jatim Yunianto Wahyudi.

Menurut Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Polda Jatim Ajun Komisaris Besar Alex Sandy Siregar, bus yang kecelakaan ialah Efa Transport dengan nomor pelat W 7401 UO. Bus ini dikemudikan oleh Catur Pancoro, warga Sidoarjo, yang turut meninggal akibat kecelakaan.

Baca juga: Dua Tewas akibat Kecelakaan Bus di Tol Jawa Timur

Lokasi kecelakaan fatal di jalur A Km 712 jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Jawa Timur, Senin (16/5/2022). Bus pariwisata PO Ardiansyah mengalami kecelakaan tunggal atau tidak melibatkan kendaraan lain dengan menabrak tiang VMS sehingga mengakibatkan 15 orang meninggal dan 19 orang terluka.
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO

Lokasi kecelakaan fatal di jalur A Km 712 jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Jawa Timur, Senin (16/5/2022). Bus pariwisata PO Ardiansyah mengalami kecelakaan tunggal atau tidak melibatkan kendaraan lain dengan menabrak tiang VMS sehingga mengakibatkan 15 orang meninggal dan 19 orang terluka.

Menurut Hanura Jatim, bus membawa lebih dari 30 kader Hanura Jatim untuk menghadiri Kampanye Akbar Pemilu 2024 dari pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2/2024). Kecelakaan terjadi saat bus dalam perjalanan pulang ke Surabaya.

Alex mengatakan, kecelakaan itu tunggal atau bus tidak menabrak kendaraan lain. Namun, kecelakaan diduga akibat sopir bus gagal mengendalikan kendaraan saat mendahului truk sehingga menabrak pembatas jalan tol dan terguling melintang di prasarana itu. ”Bus telah ditarik ke Ngawi, sedangkan para korban dievakuasi ke rumah sakit yang ada di Ngawi, Sragen, dan Surabaya,” ujarnya.

Iklan

Kesimpulan sementara, lanjut Alex, kecelakaan terjadi akibat kelalaian sopir. Bus itu melaju dari barat ke timur atau menuju Surabaya. Di Km 555, bus hendak mendahului truk dengan kondisi jalur menikung. Namun, bus menabrak pembatas tengah jalan tol, terguling melintang, dan terseret sampai menghantam pembatas di depannya.

Baca juga: Bus Pariwisata Tabrak Truk di Gresik, Lima Penumpang Tewas

Bus Tentrem yang terlibat kecelakaan beruntun di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, seusai dievakuasi, Rabu (13/9/2023).
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Bus Tentrem yang terlibat kecelakaan beruntun di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, seusai dievakuasi, Rabu (13/9/2023).

Wakil Kepala Kepolisian Resor Ngawi Komisaris Achmad Robial mengatakan, para korban dievakuasi ke RSUD Dr Soeroto, RSI At-Tin Husada, dan RS Widodo di Ngawi. Ada sebagian korban yang dibawa dan ditangani di Sragen (Jawa Tengah) yang berbatasan dengan wilayah Ngawi (Jawa Timur). ”Juga ada yang dibawa ke Surabaya,” katanya.

Kecelakaan diduga karena sopir bus gagal mengendalikan kendaraan saat mendahului truk sehingga menabrak pembatas jalan tol dan terguling melintang.

Sepekan sebelumnya atau Senin (29/1/2024) pukul 00.15, kecelakaan juga terjadi di Tol Solo-Ngawi tepatnya Km 550. Kecelakaan itu menimpa mobil yang ditumpangi Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Samsul Arifin (48). Kecelakaan mobil Toyota Fortuner P 1672 HO itu mengakibatkan sopir, yakni Ahmad Baidowi (30), warga Curah Kalong, Jember, meninggal.

Gus Aab, pengasuh Pondok Pesantren Darul Arifin Curah Kalong dan Ketua PCNU Jember, serta putranya, yakni Muhammad Said Hisyam Abdullah (19), terluka. Mereka ditangani di RSUD Dr Soeroto, tetapi telah dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. Gus Aab masih menjalani rawat inap karena patah tulang, sedangkan putranya diperkenankan rawat jalan.

Baca juga: Kecelakaan Bus Wisata di Tol Surabaya-Mojokerto, 13 Tewas

Kertas bertuliskan nama korban meninggal kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto diletakkan di mobil ambulans di kamar jenazah RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Senin (16/5/2022). Kecelakaan bus tersebut terjadi di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) Km 712+400 Jalur A (arah Surabaya). Para korban berasal dari lingkungan yang sama, yakni dari RT 002 RW 003 Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Kertas bertuliskan nama korban meninggal kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto diletakkan di mobil ambulans di kamar jenazah RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Senin (16/5/2022). Kecelakaan bus tersebut terjadi di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) Km 712+400 Jalur A (arah Surabaya). Para korban berasal dari lingkungan yang sama, yakni dari RT 002 RW 003 Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.

Beberapa pekan sebelumnya, juga terjadi kecelakaan bus pariwisata. Pada Kamis (18/1/2024) pukul 21.00, kecelakaan terjadi pada bus pariwisata yang mengangkut sivitas akademika SMA Negeri 1 Sidoarjo di jalan Tol Ngawi-Kertosono, Ngawi. Kecelakaan mengakibatkan seorang guru dan seorang siswa meninggal, sedangkan puluhan siswa dan siswi terluka.

Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Komisaris Besar Komaruddin mengatakan, kecelakaan terutama di jalan tol terjadi akibat kelalaian manusia. Misalnya, mengantuk, tidak terampil, dan memaksakan diri untuk tetap mengemudi. Situasi itu diperparah dengan kondisi alam, misalnya pada malam atau hujan sehingga licin dan kombinasi keduanya, yang amat berbahaya.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan